Penamatan Subsidi Telur Ayam Sudah Dikemuka Kepada Kabinet
PUTRAJAYA: Sudah tiba masanya pemberian subsidi bagi telur ayam gred A, B dan C perlu di kaji semula, kata Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan, Datuk Seri Mohamad Sabu.
Katanya, adalah wajar bagi kerajaan mempertimbangkan supaya subsidi telur itu ditamatkan sekiranya bekalan tersebut telah kembali pulih dan stabil di pasaran, lapor Malaysia Gazette.
Jelasnya, penjimatan kira-kira RM100 juta daripada pemberian subdisi telur itu dapat dimanfaatkan untuk membangunkan sektor agromakanan lain yang lebih mendesak.
Mengulas lanjut, Mohamad berkata, cadangan penamatan subsidi itu sudah dikemukakan kepada Kabinet bagi penilaian dan pertimbangan khususnya oleh Kementerian Kewangan dan kementerian lain yang berkaitan sebelum diputuskan.
“SEBELUM INI BAGI SUBSIDI AYAM DAN TELUR, KERAJAAN BERBELANJA SEBANYAK KIRA-KIRA RM3 BILION (SETAHUN) TETAPI PABILA KITA TAMATKAN SUBSIDI AYAM, KITA DAPATI BEKALAN DAN HARGA AYAM DI PASARAN MENJADI STABIL, JADI KITA JUGA BERHARAP PERKARA SAMA BERLAKU APABILA SUBSIDI TELUR DITAMATKAN,” KATANYA KEPADA PEMBERITA DI SINI, HARI INI.
Beliau berkata demikian selepas menghadiri majlis perhimpunan bulanan warga Kementerian Pertanian dan Keterjaminan Makanan (KPKM) di Wisma Tani di sini hari ini.
Tambah beliau, ketika kerajaan mengambil langkah tidak popular menamatkan subsidi ayam sebelum ini, banyak pihak yang memperlekehkan usaha tersebut, kononnya akan menyebabkan harga ayam melambung.
“(Tetapi) Alhamdulillah, setelah subsidi ditamatkan, harga ayam tidak lagi melambung dan lebih penting lagi, negara mendapat manfaat dengan penjimatan RM100 juta sebulan melalui penamatan subsidi ayam,” katanya.
- Local News
- World News
- Crime
- Politik
- Film
- FootBall
- Food
- Permainan
- Health
- Home
- Literature
- Music
- Networking
- Lain-Lain
- Religion
- Shopping
- Sports
- Opinion
- Tech
- Scam
- Bussines News
- Credit
- Hosting
- Insurance
- Infomation
- Finance
- Entertaiment
- Pendidikan
- Artist
- Trick and hack
- Forex
- Review
- Vps Forex